Lagu Nasional

NYIUR HIJAU

Powered by mp3crop.com

Arsitektur Dua Musim dan Empat Musim (Lanjutan)


Pensejajaran Bangunan Pada Iklim yang Berbeda

   Berdasarkan uaraian diatas, maka bisa dilihat bahwa tujuan dari perencanaan dan perancangan suatu bangunan memiliki hasil yang berbeda. Khususnya pada bangunan yang dibuat. Dibawah ini akan diberikan ilustrasi tentang respon bangunan yang berdiri di negara dua musim dan negara dengan empat musim :


Catatatan Kuliah Iklim Dan Arsitektur. Penerbit ITB. Bandung

   Secara pemaparan dapat dibuat tabel seperti berikut, dimana traditional building mewakili bangunan yang banyak didirikan pada negara dua musim dan modern building adalah bangunan yang banyak dibangun di negeri empat musim :

1. Building Materials
Traditional House                                                 Modern Building
Dengan konstruksi yang ringan kapasitas termal cukup memberikan sedikit kehangatan dan mengurangi dingin pada malam hari.

Ruang atap pada rumah tradisional Malaysia adalah sarana ventilasi pada struktur atap.
Ruang atap pada rumah adalah penahan aliran udara dan memerlukan ventilasi lain.

2. Lay Out
Traditional House                                                   Modern Building
Rumah di tata secara acak. Kondisi ini memungkinkan adanya sirkulasi udara yang tidak akan terbagi secara kuat.
Tertata berjajar, membentuk blok-blok, menciptakan aliran udara yang deras dan tidak merata.
Traditional House                                                  Modern Building
Bukaan dibuat langsung memudahkan aliran udara dan merupakan ventilasi silang yang bagus.
Rumah modern merupakan ruang-ruang yang rumit dan memiliki sekat-sekat antar ruang sehingga menahan aliran udara dan menghambat ventilasi silang pada rumah.

3. Vegetasi
Traditional House                                                 Modern Building
Menggunakan pohon kelapa dan pohon tinggi lain memiliki naungan yang baik dan tidak menghambat gerakan angin pada ketinggian rumah.
Menghalangi gerakan angin pada ketinggian rumah setelah membagi kekuatannya.

4. Overhangs and Exposed Vertical Areas
Traditional House                                                  Modern Building
Penghalang lebih besar dan bukaan vertikal kecil
Sinar matahari dapat menembus secara langsung

5. Glare (Silau)
Traditional House                                                 Modern Building
Silau terkendali oleh tutup atap yang besar
Silau dari pantulan area yang keras dan dinding luar rumah lain  menyebabkan ketidaknyamanan



    Dan berikut ini akan ditampilkan beberapa contoh nyata dari bangunan yang telah dibangun dan digunakan pada negara dengan jumlah musim yang berbeda :

1. Bangunan 4 Musim

Cast Glass Centerpiece, Lousiana



Tampak Bangunan
Tampak bangunan memiliki orientasi ke arah datangnya sinar matahari sebagai upaya untuk menangkap panas ke dalam ruang. Oleh karena itu, banyak bangunan di wilayah subtropis yang menggunakan kaca sebagai material dindingnya.
·           Menggunakan material kaca sebagai penutup dinding pada fasade bangunan


·           Entrance bangunan menggunakan material kaca sebagai penutup dinding pada fasade bangunan


·           Penutup atap pada teras dengan pandangan ke arah sungai Mississipi



·           Jendela pada bagian atas bangunan berfungsi sebagai pencahayaan alami untuk exhibition gallery


·           Sistem kontrol jendela untuk memanfaatkan pencahayaan alami ke dalam bangunan



Interior Bangunan
Interior lobby utama menggunakan material kaca sebagai elemen penutup dinding untuk memanfaatkan pencahayaan alami, pemanasan kalor matahari dan pandangan keluar. Tidak ada area terbuka agar udara dingin dari luar tidak masuk ke dalam ruangan. 


2. Bangunan 2 Musim

Kampus UG, Depok-Jakarta


 Tampak Bangunan
Bangunan memiliki orientasi ke arah selatan untuk menghindari arah timur dan barat yang memiliki intensitas sinar matahari yang tinggi.

Banyak bukaan dan dilengkapi dengan kanopi (sosoran) untuk menghalang silau sinar matahari yang datang.


 Interior Bangunan
Dominasi penggunaan material alami, seperti kayu dan batu alam.


 Terdapat lubang-lubang sirkulasi udara di bagian atas dinding


 Terdapat ruang-ruang terbuka berupa taman dan kolam ikan


Kesimpulan

   Dari pemaparan diatas yang menjelaskan tentang unsur-unsur yang mempengaruhi iklim (suhu, kelembaban udara, angin) maka terbentuklah perbedaan iklim di berbagai wilayah di bumi ini yang didasari oleh beberapa faktor seperti letaknya terhadap garis lintang (iklim makro) ataupun terhadap keadaan lingkungan sekitar (iklim mikro). Dari perbedaan tersebut, maka sudah sepantasnya dalam perencanaan dan perancangan bangunan di wilayah tersebut haruslah memiliki dasar yang kuat seperti aspek kenyamanan thermal (interior, eksterior, dan selubung bangunan. Sehingga akhirnya, bangunan itu dapat memberikan kenyamanan yang maksimal bagi penghuni atau pengguna didalamnya tanpa menjauhkan diri dari iklim yang melingkupinya.


Daftar Pustaka





Gorbina Kartika Dewi .Tugas Individu Sains Arsitektur : 5 Objek Bangunan Arsitektur Tropis.UPN Veteran Jawa Timur.2009 (07/10/2012—22.34)

Anggraeni Dyah S, ST. Jurnal Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis. Universitas Budi Luhur. (07/10/2012-22.57)

W, Surjamanto. Catatatan Kuliah Iklim Dan Arsitektur. Penerbit ITB. Bandung, 2000.











0 komentar:

Posting Komentar